Sabtu, 28 Juni 2014

BAHASA MINANG POPULAIR

9. Sia tu?

Kalau A ko berarti apa itu, sia tu berarti siapa itu? Digunakan untuk menanyakan seseorang.

10. Pai kama tu?

Pai berarti pergi, kama memiliki arti kemana, jadi pai kama berarti pergi kemana. Nah, orang minang biasanya menggunakan kata-kata 'tu' sebagai tambahan, jadi pai kama tu bisa diartikan sebagai pertanyaan pergi kemana tuh dia?

11. Siko ciek

Anda traveling dengan angkutan umum? Berarti harus tahu kata-kata ini, 'siko ciek'. Siko ciek biasa digunakan orang Sumbar untuk memberhentikan angkot yang melaju, yang kurang lebih bisa diartikan, "Stop, turun di sini satu orang".

12. Nda ado pitiah kete
Nda berarti tidak, ado berarti ada, pitiah berarti uang, dan ketek berarti kecil. Kalau digabung menjadi 'tidak ada uang kecil'. Traveler bisa menggunakan bahasa ini ketika sedang membayar dalam transaksi jual-beli.

13. Aiaa angek ciek

Anda makan di rumah makan Padang dan ingin meminta air putih hangat satu? Panggil saja sang uda pelayan rumah makan dan bilang "Aie angek ciek,". Kalau ingin air putih hangat dua, tinggal sebut "Aiaa angek duo, Uda" gampang kan?

14. Bara sadonyo?

Ketika berbelanja di pasar dan Anda ingin tahu berapa harga semua barang belanjaan, langsung katakan saja "Bara sadonyo, Uda/Uni?" Penjual pun akan menyebut harga total yang harus dibayar, karena bara sadonyo berarti berapa harga semuanya?

15. Siko lah

Ketika ingin memanggil orang, dan ia duduk atau berada di sebelah Anda, panggilnya namanya dan katakan "Ke sini lah" atau dalam bahasa Minang "Siko lah."
16. Makan ampe

Kalau aie angek cie berarti air putih hangat satu, "Makan ampek," digunakan untuk Anda yang ingin memesan nasi kapau/makan berjumlah 4 porsi.

17. Bungkuih ciek

Nah, bungkuih ciek digunakan untuk traveler yang ingin memesan makanan yang dibawa pulang alias bungkus sebanyak satu bungkus.

18. Lai ado songket banang ciek da

Cukup panjang memang kata-kata ini, tapi bisa digunakan ketika Anda mencari suatu barang di toko. Lai ado tali? Berarti ada tali tidak di toko ini? Kata tali bisa diganti sesuai dengan barang yang Anda cari.

19. Lai bisa kurang? Bara pasnyo? Kuranglaah saketek

Belanja tanpa menawar tentu kurang asyik, terutama jika belanja di pasar tradisional. Biasanya, penawaran bisa berhasil kalau pembeli menggunakan bahasa Minang. Untuk itu, tidak ada salahnya mencoba kata-kata "Lai bisa kurang?" (Bisa kurang tidak?) dan "Bara pasnyo?" (Berapa harga pasnya?), "Kuranglah saketek" (kurangilah sedikit).